Minggu, 02 Mei 2010

LAPORAN PENDAHULUANPRILAKU KEKERASAN/ AGRESIFITAS

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRILAKU KEKERASAN/ AGRESIFITAS

I. Konsep Teori
A. Pengertian
Prilaku kekerasan/ agresifitas adalah suatu tindakan kekerasan yang dinyatakan secara verbal yang ditunjukkan kepada benda,orang lain maupun dirinya sendiri. Prilaku tersebut sering kali berkaitan dengan perasaan marah, bermusuhan, melakukan ide-ide dorongan membunuh atau prosese psikotik lainnya seperti halusinasi, waham yang sering dijumpai pada pasien Schizoprenik. Prilaku terzsebut dapat berkembang secara lambat laun dan dapat pula secara mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.
Pasien Schizoprenik dengan prilaku agresif destruktif pada umumnya tidak mengendalikan dirinya,oleh karena itu pengendalian dan kontrol dari pasien tersebut sepenuhnya berada ditangan perawat dan petugas lainnya.

B. Tanda Dan Gejala Prilaku Kekerasan/Agresifitas :
1. Meningkatnya prilaku mondar-mandir
2. Rahang kencang,menggigit gigi, postur tubuh kaku
3. Tindakan terbuka dan agresif, destruksi yang diarahkan langsung pada objek-objek di lingkungan
4. peningkatan aktivitas motorik,mondar-mandir, gembira, peka rangsang, agitasi

C. Faktor yang Berhubungan
1. Mungkin kecendrungan keluarga
2. Trauma pad sistem saraf pusat
3. Tidak berfungsinya sistemkeluarga, mengakibatkan prilaku seperti:
a. Penganiayaan atau pegabaian anak
b. Penolakan atau meninggalkan orang tua
c. Disiplin keras atau tidak konsisten
d. Deprivasi emsional
e. Orang tua penyalah guna zat
f. Orang tua tidak dapat diduga

D. Penyebab Terjadinya Prilaku Kekerasan
1. Dari klien
 Kelemahan fisik
 Keputusasaan
 Ketidaberdayaan
 Percaya diri kurang
2. Dari lingkungan atau intaglase dengan orang lain
 Situasi lingkungan yang rebut
 Situasi yang padat
 Kritikan yang mengarah pada penghinaan
 Kehilangan orang yang dicintai
 Interaksi sosial dengan provokatif dan konflik

E. Rentang Respon


Respon adaptif Respon Maladaptif

Peningkatan diri Pertumbuhan peningkatan berisiko Prilaku destruktif diri tidak langsung Pencederaan diri Bunuh diri


II. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Dari pengkajian data pada pasien Schizofrenik dengan keadaan agresif destruktif sering kita jumpai tanda-tanda antara lain; ekspresi mata liar, muka tegang,mata merah,tangan dikepalkan, kadang-kadang gemetar,rahang mengatup, tak mau diajak berkomunaikasi, gelisah, jalan kesana-kemari tanpa tujuan, meggebrak meja,nada suara meninggi, berteriak, kehilangan kontrol dan pengendalian diri, mengeluarkan kata-kata ancaman untuk membunuh atau merusak benda,mengancam melukai diri sendiri atau orang lain, ada perasaan marah atau bermusuhan, rasa cemas, takut/ panik, merasa diri tak berharga atau tak berguna, ada perasaan berdosa yang berlebihan,ada halusinasi atau ilusi, ada waham.
Masalah utama :
a. Gangguan prilaku ; kekerasan
b. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya
c. Gangguan konsep diri ; harga diri rendah
Pohon Masalah
Resiko menncederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Prilaku kekerasan

Gangguan konsep diri ; harga diri rendah

B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan kekerasan
2. Gangguan prilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan konsep diri ; harga diri rendah

C. Rencana Tindakan dan Intervensi
Tgl Diagnosa Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Resiko mencederai diri sendiri b/d prilaku kekerasan TUM : Klien dpt melanjutkan peran sesuai dg tanggung jawab
Tuk 1 : klien dpt membina hub. Saling percaya

Tuk 2 : Klien dpt mengidentifikasi penyebab prilaku kekerasan

Tuk 3: Klien dpt mengidentifikasi tanda-tanda prila- ku kekerasan

Tuk 4 : Klien me- ngidentifikasi prilaku kekerasan yg biasa dilakukan
 Klien mau membalas salam
 Klien mau menjabat tangan
 Klien mau menyebut nama
 Klien mau tersenyum
 Klien mau kontak mata
 Klien mau mengetahui nama perawat

 Klien mengungkapkan perasaannya
 Klien dapat mengungkapkan penyebab jengkel/ kesal (dari diri sendiri, lingkungan /orang lain)

 Klien dpt mengungkapkan perasaan marah/ jengkel
 Klien dapat menyimpulkan tanda-tanda jengkel/ kesal yg dialami

 Klien dapat mengungkapkan prilaku kekerasan yg dilakukan
 Klien dapat bermain peran dengan prilaku kekerasan yg biasa dilakukan

 Beri salam/ panggil nama
 Sebut nama perawat sambil jabat tangan
 Jelaskan maksud hubungan interaksi
 Jelaskan kontrak yang akan dibuat
 Beri rasa aman dan empati
 Lakukan kontak sing kat tapi sering


 Beri kesempatan untuk mengungkapkan pe- rasaannya
 Bantu klien meng- ungkapkan penyebab perasaan jengkel / kesal


 Anjurkan klien me-ngungkapkan yang dialami dan dirasa-kan saat jengkel / kesal
 Observasi tanda pri- laku kekerasan pada klien
 Klien tanda-tanda jengkel/ kesal yang dialami klien

 Anjurkan klien untuk mengungkapkan prilaku kekerasan yang biasa dilakukan klien
 Bantu klien bermain peran sesuai dengan prilaku kekerasan yg biasa dilakukan

Tuk 5: klien dpt mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Tuk 6: klien dpt mengidentifikasi cara konstrutitif dalam berespon thd kemarahan

Tuk 7 : klien dpt mendemontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan

Tuk 8: klien men-dapat dukungan keluarga dalam me ngontrol prilaku kekerasan


 Klien dapat mengetahui cara yg biasa dapat menyelesaikan masalah/ tidak
 Klien dapat menjelaskan akibat dan cara yang digunakan klien

 Klien dapat melak-sanakan cara berespon yg baik terhadap kemarahan secara kontruktif


 Klien dapat mende-montrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
 Fisik, tingkah laku, nafas verbal mengatakan secara langsung tidak menyakiti
 Spiritual sembahyang

 Keluarga klien dpt me-nyebutkan cara mera-wat klien yg berperila-ku kekerasan
 Mengungkapkan rasa puas dan merawat klien
 Bicara dengan klien apakah dengan cara klien lakukan masalah bias selesai
 Bicara akibat/ keru-sakan dan cara yang dilakukan klien
 Bersama klien me- nyimpulkan akibat cara-cara yang di-gunakan oleh klien

 Tanyakan pada klien apakah ia ingin mem peroleh cara baru yang sehat
 Tanyakan pada klien apakah ia ingin mempelajari cara baru yg sehat
 Berikan pujian jika mengetahui cara lain yang sehat

 Diskusikan dg klien cara lain yang sehat
 Bantu klien mempe- lajari cara-cara yg paling baik untuk klien
 Bantu klien mengi-dentifikasi manfaat yang dipilih
 Beri rensfoncement positif
 Anjurkan klien menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel/ marah
 Identifikasi kemam-puan klg dlm mera-wat klien dari sikap apa yang telah dila-kukan klg thd klien selama ini

Tuk 9 : klien dapat menggunakan obat yang benar

 Kilen dpt menyebutkan obat-obat yang diminum dan kegunaannya
 Klien dpt minum obat sesuai dengan program pengobatan  Jelaskan peran serta klg dalam merawat klien
 Bantu klg mende-montrasikan cara merawat klien
 Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien pd klien dan keluarga
 Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa seizing dokter
 Jelaskan prinsip benar minum obat
 Anjurkan klien minta obat dan minum obat tepat waktu
 Anjurkan klien melapor perawat/ dokter jika merasa efek yang tidak menyenangkan
 Beri pujian jika klien minum obat dengan benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar